Arsenal Minta Maaf ke Penggemar

Arsenal mengakui kalau bergabung dengan Liga Super Eropa adalah keputusan yang salah dan mereka meminta maaf kepada para penggemar setelah mengumumkan akan mundur dari kompetisi ini.

Ada 12 tim yang menyetujui untuk bergabung dengan kompetisi Liga Super Eropa pada hari Senin 19 April kemarin, dan Arsenal adalah salah satu dari enam tim yang menyetujui perhelatan ini.

Kembangkan keuntungan dengan bertaruh di agen bola terpercaya di sbobetmain. Ada banyak promo-promo bagi penggunga baru yang cara daftar sbobet nya sangat mudah.

Dan tidak hanya judi bola online di sbobetmain ada banyak permainan lainnya yang dapat menguntungkan para pengguna.

Munculnya European Super League mengundang pro dan kontra. Penolakan keras datang dari berbagai pihak, salah satunya suporter.

Pada akhirnya, keenam klub ini termasuk Arsenal memutuskan untuk menarik diri dari kompetisi ini, Arsenal juga menuliskan surat terbuka yang isinya adalah permintaan maaf untuk para penggemar.

Pada pesan tersebut Arsenal mengakui kalah tujuan awal dari keputusan untuk bergabung dengan Liga Super Eropa adalah untuk melindungi tim ini sendiri.

Tapi, karena adanya banyak protes dan penolakan mereka menyadari kalau keputusan ini adalah keputusan yang salah.

Liga Super Eropa Bisa Mengorbankan Nasib Pemain

Akan ada sanksi yang berat untuk para pemain yang akan mengikuti kompetisi Liga Super Eropa. FIFPRO juga turun tangan pada masalah ini agar para pemain yang mengikuti kompetisi ini tidak akan menjadi korban dari persoalan ini.

UEFA selaku pemilik kuasa tertinggi di sepak bola Eropa menyatakan kalau pembentukan Liga Super Eropa yang dilakukan 12 klub dari Liga Inggris, Spanyol, dan Italia adalah tindakan yang tidak pantas.

Bertaruh di agen bola terpercaya, dan berhasil menangkan banyak keuntungan dengan permainan yang banyak, bukan hanya judi bola online.

Dengan cara daftar sbobet yang mudah, para pengguna baru bisa mendapatkan bonus-bonus dan promo-promo yang menarik.

Bagi para pemain yang memutuskan untuk mengikuti kompetisi, mereka akan dilarang tampil di kompetisi domestik di negara masing-masing dan juga di level timnas.

Ancaman ini adalah fokus utama dari FIFPRO, mereka yang menaungi para pemain profesional tidak mau para pemain yang menjadi korban dari hal ini karena ini semua berada diluar kuasa mereka.

FIFPRO tidak setuju dengan keputusan UEFA karena mereka hanya memberatkan hukuman ini ke para pemain, dan tidak kepada klub yang menyetujui kompetisi ini.

“Pemain terus digunakan sebagai alat dalam negosiasi ini. Ini tidak dapat diterima untuk FIFPRO, 64 asosiasi pemain nasional kami, dan 60 ribu pemain yang kami wakili,” sebut FIFPRO.